Monday 30 January 2012

Cerita Humoris 2

 

Kursus Bagi Orang Tua Waktu Pra Kelahiran Anak

Ketika anak kedua kami sedang dalam kandungan, istri saya dan saya mengikuti kursus pra-kelahiran yang ditujukan bagi pasangan yang sudah memiliki paling sedikit satu orang anak.
Instruktur mengangkat isu mengenai anak yang lebih tua. Ia berkata seperti ini:
"Beberapa orang tua," katanya, "berkata kepada anak yang lebih tua, 'kasih sangat menyayangimu dan kami memutuskan untuk membawa anak lain dalam keluarga ini'. Tapi memikirkan hal itu, bagaimana jika suatu hari suami Anda pulang ke rumah dan berkata, 'sayang, aku sangat mencintaimu aku memutuskan untuk membawa pulang istri lain'?"
Salah satu perempuan di situ langsung berbicara. "Apakah dia bisa memasak??"



Menghilangkan Kebiasaan Menghisap Jempol

Ada seorang anak kecil yang punya kebiasaan buruk mengisap jempolnya. Ibunya akhirnya mengatakan kepadanya bahwa jika dia tidak berhenti mengisap ibu jarinya, ia akan menjadi gemuk.

Dua minggu kemudian, ibunya bertemu dengan teman-temannya. Anak itu memandang salah satu teman ibunya yang sedang hamil dan berkata, "Ah, ha! Aku tahu apa yang telah anda lakukan!"




Update Status Facebook Dengan Tri

Kejadian ini bermula ketika secara tak sengaja aku berpapasan dengan tukang Mie Ayam keliling yang biasa beredar di depan rumah. Siang itu, kulihat dia tengah berasyik masyuk di pinggir jalan, cekikikan sambil melihat sesuatu yang ada di tangannya. Bahkan saking asiknya, gerobak mie ayam itu ditinggalkannya begitu saja, seakan mengundang pemulung jail untuk mengangkutnya

Karena penasaran, diriku pun bertanya…

“Mas Jason…” (panggil saja demikian, karena dia sering dipanggil Son ama pelanggannya) “Son… mie ayamnya siji maning sooon…, sedang apa kok asik bener di pojokan?” tanyaku.

“Eh mas ganteng… (satu hal yang aku suka dari Jason adalah: Orangnya suka bicara Jujur!), ini mas, lagi update status!!…”

WADEZIG!!!

“Weehhh… njenengan fesbukan juga to??” tanyaku heran.

“Ya iyalah mas… hareee geneee ga fesbukan?!? Lagian kan lumayan juga buat menjaring pelanggan lewat fesbuk, kata pak Hermawan Kertajaya kan dalam berdagang kita harus selalu melakukan diferensiasi termasuk dalam hal pemasaran mas…”

GLEK!! Kalah gw! Gw yang sering naik Kereta ke jawa aja gak tau kalo ada yang namanya Hermawan Kereta Jaya.

“Emang mas statusnya apa?” tanyaku penasaran.

“Nih mas aku bacain: Promo Mie Ayam, beli dua gratis satu mangkok, beli tiga gratis nambah kuah, beli empat gratis timbang badan… takutnya anda obesitas… segera saya tunggu di gang Jengkol, depan tengkulak Beras Mpok Hepi. Mie Ayam Jason : Melayani dengan Hati… ampela, usus dan jeroan ayam lainnya…”

GUBRAK!!!

Dua kosong untuk mas Jason…

Gw yang udah lama fesbukan aja gak bisa bikin status se-atraktif dia.

Tapi ada yang aneh pas kulirik ke henpon yang dia pake, aku kira henponnya blekberi atau minimal nokia seri baru yang uda bisa pake internetan. Selidik punya selidik, ternyataa… henponnya lawas bin jadul… HP yang masih monokrom, suara belum poliponik, dan masih pake antena luar kayak radio AM.

“Mas, tapi kok bisa update fesbuk pake henpon sederhana gitu? (bahasa halusnya henpon lawas) Gimana caranya??”

“Owwh… gampang mas, saya tinggal nulis statusnya lewat SMS lalu kirim ke Tri?” jawab dia datar.

“Ohh… mas nya pake Kartu Three ya? Yang gratis internetan itu?”

“Bukaaaan mas, Tri itu lengkapnya Tri Ambarwati… Dia itu pacar saya, sama-sama dari Tegal, yang kerjaannya jagain Warnet 24 Jam! Jadi kalo butuh update, tinggal sms dia aja nanti dia yang gantiin status saya, lha wong dia tiap hari di depan komputer jagain warnet. Paling sebagai balesannya saya gratisin mie ayam seminggu sekali… murah to…”

Mendadak kepalaku pusing…

Bagaikan menderita dehidrasi akut sekaligus hipotermia tingkat tiga, aku limbung mendengar jawaban spektakuler dari mas Jason…

BRUK!!

“Lho mas… mas… jadi beli mie ayam ndak… kepriben iki?”

MAU UPDATE STATUS GRATIS?
PAKE TRI!
MAU???




Kisah Lawing

Suatu hari Lawing pergi pesiar keliling negeri Makayang. Dari kejauhan dia melihat sekelompok orang sedang sibuk. Diapun mendekat lalu berkata kepada orang yang hanya berdiri didekat orang-orang sibuk itu.

"Tuan, jika sekiranya tuan berkenan membantu mereka, saya yakin balok yang lumayan besar itu pasti bida terpindahkan."

"Ah, itu bukan pekerjaan saya. Saya Kopral dan tugas saya hanya mengawasi dan memerintah mereka," kata tuan itu sambil memposisikan bedil laras panjang yang disandangnya.

Tanpa komentar Lawing segera turun tangan membantu para pekerja itu dan balok itu pun berhasil dipindahkan.

Ketika hendak meninggalkan tempat itu Lawing berkata kepada sang Kopral : "Jika tuan perlu bantuan untuk memindahkan balok...jangan segan-segan menghubungi saya. Saya... Jenderal Lawing".




Kisah Dua Mafioso

Dua mafioso kakak-beradik selama ini sangatlah hebat dalam menjalankan usaha jahatnya sehingga sedikit sekali anggota masyarakat yang mengetahuinya. Untuk menyamarkan usahanya bahkan mereka di kenal sebagai penyumbang amal Gereja terbesar di wilayahnya.

Suatu waktu Pendeta di Gereja tersebut pindah dan di gantikan dengan yang jauh lebih muda. Pendeta ini sangat pintar dan melihat bahwa dominasi kakak-beradik ini di masyarakat dengan segala ulah busuknya.

Beberapa hari kemudian, Sang kakak dari dua bersaudara itu meninggal lantaran tertembak oleh lawan mafianya. Si adik pun bergegas ke Pendeta dan memberikan check dengan nilai yang sangat besar agar Pendeta mau memberikan kata pengantar yang baik di pemakaman kakaknya namun ditolak oleh Pendeta.

Tibalah hari pemakaman, Pendeta pun memberikan sambutan.

Pendeta : "Saudara-saudara sebentar lagi kita akan menyaksikan kepergian seorang suami yang jahat, sering melukai perasaan istrinya dan menipu banyak orang. "

Banyak orang yang tercengang termasuk Sang adik.

Sesaat kemudian lanjut Sang Pendeta : "Namun, saudara-saudara juga perlu ingat bahwa Saudara yang meninggal ini layak berbahagia karena ia jauh lebih baik daripada adiknya."




Tidak Pernah Melihat Kelapa

Seorang petani yang biasa tinggal di atas gunung, suatu hari turun gunung untuk refreshing. Sesampainya di pantai, dia menemukan buah kelapa.

Karena belon pernah ketemu buah kelapa maka dia bertanya kepada anak kecil yang ada didekatnya : "Nak... apa ini?"

"Ooo... itu telur gajah pak..."

"Oooooooo..."

Lalu laki-laki tersebut membawa buah tersebut pulang ke rumah. Sesampainya dirumah dia menceritakan kepada keluarganya sekaligus mempersiapkan segala sesuatu untuk penetasan telur gajah tersebut.

Mulailah dia mengerami telur tersebut bergantian dengan istrinya. Dengan menggunakan sarung dia berjongkok diatas telur.

Setelah 1 minggu, anak gadis petani tersebut bertanya pada ayahnya : "Pak... udah netas belon?"

"Nggak tau tuh... coba aja kamu pegang... mungkin aja sudah netas..." jawab si ayah.

Lalu anak tersebut menjulurkan tangannya ke dalam sarung ayahnya dan meraba-raba...

"Pak... udah pak..., telurnya udah netas... belalainya udah kepegang sama saya..."

No comments:

Post a Comment